Selasa, 22 Maret 2011

kadang orang yang bermulut positif, bersikap manis, dan menyenangkan lahir dari keluarga yang manis dan tidak kekurangan sesuatu apapun. terbiasa dengan terpenuhi semua keinginan dan kebutuhan membuat seseorang jadi sosok yang menyenangkan.
orang seperti ini punya satu kekuatan yg hebat banget, membuat orang2 yang hidupnya kekurangan (entah kasih sayang,entah ekonomi, atau secara psikologis) merasa insecure tanpa mereka sadari.
tp wujud asli ganasnya baru bener2 keluar waktu dia ga ngedapatin apa yg dia inginin, ato dalam bahasa binatangnya 'teritorinya terganggu', ada yg namanya saingan.

saya percaya naif itu adalah menyalahkan si nampak jahat tanpa excuses
saya percaya naif itu tidak salah, namun tidak selalu baik bagi orang lain
buat saya naif itu suatu bentuk ketidakadilan yang sulit dijelaskan,
membuat iri namun menjadi tidak naif dan melewati yang terburuk, saya tidak mau jd si naif
tapi naif itu memang sosok yang menyenangkan tidak bisa saya pungkiri.


they're all 'good' man/girl before something happen to them. and yet they're the sinners. who's to blame?



2 komentar:

  1. Setuju.. Pas banget tadi pagi aku baca kutipan dari CS Lewis di twitter:

    Everyone feels benevolent if nothing happens to be annoying us at the moment.

    BalasHapus
  2. mampir ah ca, mampir ah baca tulisannya kamuh

    BalasHapus